Berita & Artikel
3 Jenis Kanker Ginekologi: Tanda dan Gejalanya
Kanker ginekologi terdiri dari 10 kanker paling umum yang mempengaruhi wanita Singapura. Dalam edisi HealthNews kali ini, kita akan melihat 3 kanker ginekologi yang paling umum, tanda-tanda peringatannya, dan cara mencegahnya.
Kanker ginekologi adalah kanker yang bermula di dalam organ reproduksi wanita. Kanker ini termasuk kanker rahim, ovarium, dan serviks, yang merupakan kanker paling umum ke-4, ke-6 dan ke-10 pada wanita di Singapura1.
Dengan lebih dari 6.000 kasus kanker ginekologi yang menyerang wanita Singapura sepanjang tahun 2015–2019, penting bagi wanita untuk mengetahui tanda dan gejala berbagai kanker ginekologi. Hal ini terutama karena kanker ginekologi dikenal sebagai 'pembunuh diam-diam' dengan gejala yang umumnya tidak muncul sampai pada stadium lanjut.
Tipe utama kanker ginekologi
1. Kanker rahim
Kanker rahim—juga dikenal sebagai kanker endometrium—adalah jenis kanker ginekologi yang bermula di rahim yang merupakan organ tempat perkembangan janin terjadi.
Tanda dan gejala umum kanker rahim meliputi:
- Pendarahan vagina yang tidak normal setelah menopause
- Pendarahan hebat atau berkepanjangan selama menstruasi
- Keputihan berdarah atau berbau
- Nyeri di daerah panggul
Risiko kanker rahim meningkat dengan kondisi yang memperpanjang stimulasi atau paparan hormon estrogen. Oleh karena itu, kanker rahim lebih mungkin didiagnosis pada wanita yang lebih tua yang sudah memasuki masa menopause, mengalami obesitas, memiliki sedikit atau tidak memiliki anak, mengalami menstruasi dini dan/atau menopause terlambat, atau sedang menjalani terapi penggantian hormon estrogen saja.
Beberapa kondisi bawaan, seperti sindrom Lynch, juga dapat meningkatkan risiko kanker rahim. Untungnya, kanker rahim sangat dapat diobati, dengan peluang kesembuhan >90% dengan deteksi dan pengobatan dini.
2. Kanker ovarium
Kanker ovarium muncul dari pertumbuhan sel-sel ganas yang tidak terkendali di ovarium. Ada tiga subtipe kanker ovarium: kanker ovarium epitel, tumor sel germinal, atau tumor stroma.
Tanda dan gejala umum kanker ovarium adalah:
- Perut kembung dan bengkak
- Gangguan pencernaan, begah atau mual
- Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan
- Perubahan kebiasaan buang air besar misalnya sembelit
- Pendarahan abnormal setelah menstruasi dan menopause
- Nyeri dan ketidaknyamanan pada panggul
Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Faktor risiko lain seperti riwayat keluarga, obesitas, terapi penggantian hormon pascamenopause, endometriosis, menstruasi dini atau menopause terlambat, dan tidak pernah hamil, juga dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
3. Kanker serviks
Kanker serviks adalah kanker yang timbul dari jaringan leher rahim, organ yang menghubungkan rahim dan vagina.
Jenis utama kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa (SCC) atau adenokarsinoma. Jenis kanker lain, termasuk melanoma, sarkoma dan limfoma, juga dapat berkembang di leher rahim.
Sekitar 80-85 persen kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Tanda dan gejala umum kanker serviks meliputi:
- Pendarahan pada vagina setelah hubungan seksual, di antara menstruasi, atau setelah menopause
- Keputihan berdarah, berat atau bau
- Sakit pinggang atau punggung
- Buang air kecil yang menyakitkan atau sulit
- Sembelit kronis dan perasaan adanya tinja meskipun usus kosong
Risiko kanker serviks lebih tinggi pada wanita yang aktif secara seksual sejak usia muda dan/atau memiliki banyak pasangan seksual, memiliki riwayat penyakit dalam keluarga, atau merokok secara teratur. Untungnya, kanker serviks sangat dapat dicegah dan diobati bila terdeteksi dini dengan pemeriksaan rutin.
Mencegah kanker ginekologi
Mengetahui risiko Anda untuk terkena kanker ginekologi dan melakukan pemeriksaan yang direkomendasikan yang tersedia untuk pencegahan penyakit adalah kunci untuk deteksi dini dan pengobatan.
Saat ini, program skrining populasi nasional di Singapura baru dilaksanakan untuk skrining kanker serviks. Wanita Singapura berusia 25–29 tahun yang aktif secara seksual diundang untuk melakukan tes Pap—juga dikenal sebagai Pap smear—setiap tiga tahun untuk mendeteksi sel pra-kanker, sementara mereka yang berusia 30 tahun ke atas diundang untuk melakukan tes HPV setiap lima tahun, untuk mendeteksi jenis HPV penyebab kanker yang berisiko tinggi. Vaksinasi HPV juga tersedia untuk wanita berusia 9-26 tahun.
Saat ini tidak ada skrining standar atau rutin untuk kanker ovarium dan rahim. Namun, setiap wanita disarankan untuk melakukan tes rutin jika mereka berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini, atau jika mereka memiliki riwayat kanker dalam keluarga. Mengenali dan mencari tanda dan gejala umum yang terkait dengan penyakit ini juga dapat membantu mendeteksi kanker sejak dini. Selain langkah-langkah ini, menjaga berat badan yang sehat, diet yang sehat, olahraga teratur, dan berhenti merokok dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker ginekologi serta penyakit kronis lainnya.
1Laporan Tahunan Pendaftaran Kanker Singapura 2019
DIPOSTING DI | Pencegahan Kanker, Perawatan Kanker |
LABEL | diagnosis kanker, kanker rahim, kanker serviks, kanker wanita (kebidanan), ovarian cancer, skrining kanker |
BACA SELENGKAPNYA TENTANG | Kanker Endometrium , Kanker Ovarium , Kanker Serviks |
DITERBITKAN | 01 Juni 2022 |