Berita & Artikel
Benjolan Kulit: Apakah Kanker?Terbaru tentang Perawatan Kanker Kulit
Hai Dok, haruskah saya mengkhawatirkan benjolan kulit ini?
Seri pemberdayaan Continuing Medical Education (CME) terbaru dari Parkway Cancer Centre berjudul “Hi Doc” bertujuan untuk memberikan pendekatan sistematis yang ber-pusat pada pasien dalam diskusi kami, dimulai dengan keluhan umum. Kami kemudian meninjau berbagai pendekatan klinis dan mempertimbangkan diagnosis pembanding, sebelum akhirnya mengarahkan kami ke perawatan pasti kepada pasien.
Di webinar pertama dari seri ini, berjudul “Hai Dok, haruskah saya mengkhawatirkan benjolan kulit ini?”, Dr Mark Tang, Konsultan Senior, Dermatologi dari The Skin Special-ists & Laser Clinic, menyoroti kanker kulit yang umum terjadi pada pasien Asia, memba-has tips praktis dan manajemen pasien dalam menangani berbagai benjolan dan bisul ku-lit dalam praktek klinis. Kemudian dilanjutkan dengan presentasi oleh Dr Richard Quek, Konsultan Senior, Onkologi Medis dari Parkway Cancer Centre, yang memberikan infor-masi terkini secara komprehensif tentang kemajuan terbaru dalam pengobatan sistemik berbagai kasus kanker kulit.
Pendekatan terhadap bisul dan benjolan kulit untuk dokter yang sibuk
Dr. Tang memulai webinar CME dengan menyoroti karakteristik utama berbagai kanker kulit, yaitu melanoma, karsinoma sel basal (KSB) dan karsinoma sel skuamosa (KSS). Dia juga memberikan pendekatan praktis untuk mengidentifikasi tanda dan gejala kanker kulit dengan mengklasifikasikan kulit berdasarkan warna seperti lesi hitam atau berpig-men (yang dapat menjadi tanda melanoma dan KSB berpigmen), lesi berwarna merah atau menyerupai warna daging (KSS, angiosarcoma) dan lesi ringan atau hipopigmentasi (mikosis fungoides hipopigmentasi).
Pesan kunci dari presentasinya termasuk pengingat bahwa melanoma pada orang Asia cenderung muncul di tempat atipikal seperti area akral, subungual, mukosa atau genital; pentingnya pemeriksaan diagnostik berulang kali untuk benjolan dan ruam yang per-manen atau tidak kunjung sembuh; dan keuntungan menggunakan alat diagnosis seperti dermoskopi untuk meningkatkan akurasi.
Dia menyoroti bahwa diagnosis pembanding sangat penting pada kanker kulit karena kanker ini dapat meniru bercak merah asimtomatik persisten (angiosarkoma), benjolan merah (metastasis kulit) dan ruam 'seperti eksim' (penyakit Paget ekstramammary dan limfoma sel T kulit).
Ia juga mengingatkan peserta bahwa Anda dapat mengidentifikasi apakah benjolan kulit bersifat kanker dengan menggunakan aturan ABCDE ( asimetris, border, colour, dan dia-meter) untuk pertumbuhan kulit: A untuk Asimetri, B untuk Garis yang tidak rata, C un-tuk Warna yang tidak biasa, D untuk Diameter lebih dari 6 milimeter, dan E untuk lesi yang Berkembang atau berubah, dengan 'E' menjadi indikator paling penting untuk me-nandakan lesi ganas.
Dia kemudian mengakhiri ceramahnya dengan studi kasus untuk menunjukkan beberapa poin pembelajaran lebih lanjut.
Studi kasus pertama dari melanoma amelanotik pada pasien muda menyoroti pentingnya dokter untuk melakukan tindak lanjut dari dekat per-tumbuhan kulit “tanpa ciri” yang tidak memiliki diagnosis awal yang jelas.
Studi kasus kedua dari diagnosis tertunda pada melanoma stadium lanjut. Ia menyoroti tantangan konsultasi 'sambil jalan' - di mana pasien mengemukakan masalah mereka pada akhir kunjungan dokter- dan kebutuhan akan dokumentasi yang akurat dan terper-inci. Ini sangat relevan karena teledermatologi atau konsultasi virtual menjadi lebih umum.
Dan kasus akhir adalah diagnosis tertunda dari protuberans dermatofibrosarcoma yang menekankan bahwa fitur atipikal dari suatu kasus harus mendorong pemikiran ulang di-agnostik, dan bahwa sangat baik bagi para dokter untuk mencatat istilah deskriptif lesi kulit, seperti ukuran dan tempat, daripada hanya istilah diagnostik
Untungnya, sebagian besar bisul, benjolan, dan ruam di bawah kulit biasanya bersifat jinak dan tidak mematikan atau bersifat kanker. Kesadaran yang meningkat dalam ber-bagai diagnostik dan potensi kesalahan dalam menangani skenario umum memungkinkan dokter untuk membuat diagnosis lebih dini pada kanker kulit, sehingga meningkatkan hasil dan prognosis untuk pasien.
Mengelola pasien dengan kanker kulit stadium lanjut
Kanker kulit adalah kelompok kanker dengan tipe yang beragam, dan perawatan pasien dengan kanker kulit stadium lanjut sangatlah kompleks. Di era modern saat ini, kami memiliki pilihan pengobatan sistemik yang unik untuk setiap jenis kanker kulit, kata Dr Quek.
Secara umum, kanker kulit secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis utama termasuk KSB, KKS, melanoma, sarkoma, dan limfoma. Masing-masing ke-lompok ini memiliki presentasi unik, pilihan pengobatan klinis, dan paradigma pen-gobatan.
Di KSB, pengobatan yang melibatkan pembedahan saja mempunyai hasil klinis yang baik. Namun, untuk pasien dengan KSB lanjut atau tidak dapat dioperasi, sekarang ada ke-lompok obat-obatan yang disetujui untuk pengobatan yang disebut penghambat landak
Pada KKS kulit lanjut, selain kemoterapi, imunoterapi telah terbukti efektif dan disetu-jui untuk digunakan.
Sarkoma kulit tidak umum dan bervariasi. 2 jenis sarkoma kulit yang umum termasuk dermatofibrosarcoma protruberans (DFSP) dan angiosarcoma. DFSP ditangani dengan pembedahan dengan margin lebar, sedangkan angiosarkoma kulit - lebih sering terjadi pada orang tua - jarang dapat dipotong sepenuhnya karena cenderung multi-fokal dan infiltratif. Angiosarkoma sensitif terhadap kemoterapi standar seperti liposomal doxoru-bicin dan taxanes.
Pada limfoma kulit, subtipe langka limfoma non-Hodgkin, terdapat paradigma perawatan.
Dalam penyakit terbatas, limfoma kulit dapat diobati dengan krim topikal dan radiasi lo-kal, sementara terapi sinar UV, kemoterapi oral, penghambat HDAC oral dan terapi yang ditargetkan dapat disediakan untuk pasien yang penyakitnya kambuh meskipun pen-gobatan lokal, atau pada mereka dengan penyakit yang lebih luas yang dianggap tidak sesuai untuk pengobatan lokal saja. Pada mereka dengan penyakit ekstensif, refrakter atau terjadi berulang kali, pengobatan mungkin akan memasukkan kemoterapi yang mungkin diberikan sebagai pengobatan tunggal atau kombinasi dengan metode lain.
Saran kepada para profesional medis
Stratifikasi risiko adalah kunci dalam mendeteksi kanker kulit. Dr Tang menyarankan para profesional medis untuk mengidentifikasi faktor risiko seperti jenis kulit, usia, ri-wayat kerusakan kronis akibat sinar matahari, imunosupresi, merokok, dan riwayat keluarga kanker kulit, dan menggunakan alat fotografi dan diagnostik seperti dermoskopi untuk mendeteksi tanda-tanda halus dan melacak perubahan. Dia juga menyarankan un-tuk menjaga indeks kecurigaan yang tinggi dan mempertimbangkan pemeriksaan diag-nostik, termasuk biopsi kulit, untuk lesi kulit yang persisten, berubah atau atipikal, bahkan di tempat yang tidak terpapar sinar matahari. Dengan meningkatnya kanker ku-lit, sangatlah penting untuk selalu memperbarui diri Anda.
DIPOSTING DI | Perawatan Kanker |
LABEL | benjolan kanker, cara baru untuk mengobati kanker, imunoterapi, kanker kulit, kanker yang langka, kekambuhan / kambuhnya kanker, kemoterapi, melokalisir kanker, pendidikan kedokteran berkelanjutan (PKB), riwayat kanker, sarkoma, terobosan terbaru dalam pengobatan kanker |
BACA SELENGKAPNYA TENTANG | Limfoma, Limfoma Hodgkin, Limfoma Non-Hodgkin, Melanoma, Sarkoma |
DITERBITKAN | 01 November 2020 |