8 Pertanyaan dengan Dr See Hui Ti tentang Kanker Payudara

Disumbangkan oleh: Dr See Hui Ti

Kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita, dan kanker paling umum kedua di antara semua jenis kanker. Karena insiden kanker payudara telah meningkat, meningkatkan kesadaran tentang risiko kanker payudara, diagnosis dan manajemen tetap sama pentingnya seperti sebelumnya. Di sini, Dr See Hui Ti menjawab beberapa pertanyaan umum tentang penyakit ini.

Benarkah semakin tua usia seseorang, semakin besar kemungkinan mereka terkena kanker payudara?

Memang benar bahwa semakin tua kita, semakin tinggi risiko kita terkena kanker payudara. Namun, bukan berarti anak muda tidak terdiagnosis penyakit ini. Faktanya, laporan terbaru menunjukkan bahwa ada insiden yang lebih tinggi terjadi untuk kanker payudara pada orang-orang muda berusia 20-an.

Dengan hal ini, individu umumnya harus menjaga diri mereka sendiri untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara dan penyakit kritis lainnya.

Jika seorang ibu menderita/mengalami kanker payudara, seberapa besar kemungkinan putrinya terkena kanker payudara di masa depan?

Jika seorang wanita memiliki riwayat keluarga kanker payudara yang kuat—yaitu, ibu, bibi atau saudara perempuannya pernah/memiliki penyakit tersebut—dia 6-8 kali lebih mungkin terkena kanker payudara dalam hidupnya dibandingkan dengan populasi umum.

Ini mungkin karena riwayat keluarga dengan mutasi genetik yang diturunkan dapat menyebabkan penyakit turunan. Namun, perlu dicatat bahwa mutasi genetik BRCA yang diturunkan yang terkait erat dengan kanker payudara relatif jarang terjadi.

Untungnya, meskipun seorang wanita mungkin memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, kemajuan dalam kedokteran dan teknologi medis telah menyebabkan tingkat kesembuhan yang lebih tinggi untuk penyakit ini, terutama bila penyakit ini terdeteksi dini.

Jika seorang wanita didiagnosis menderita kanker payudara stadium 4, apakah dia masih memerlukan perawatan?

Kita tahu bahwa kanker dapat diklasifikasikan menjadi Stadium 0, 1, 2, 3 dan 4. Pada Stadium 0, sel-sel kanker berada di kelenjar susu dan tidak dapat menyebar. Ini dikenal sebagai karsinoma in situ. Pada Stadium 1 dan 2, kanker dianggap berada pada tahap awal. Pada Stadium 3, terdapat keterlibatan kelenjar getah bening, sedangkan pada Stadium 4, kanker telah bermetastasis, atau menyebar ke organ lain.

Dengan hal ini, beberapa pasien kanker payudara masih bisa disembuhkan pada Stadium 4 jika tingkat metastasisnya kecil. Sayangnya, jika kanker telah menyebar ke organ-organ penting seperti hati atau paru-paru, kemungkinan penyembuhannya relatif rendah, kurang dari 10%. Dalam kasus tersebut, perawatan diberikan dengan maksud paliatif untuk meredakan gejala dan memperpanjang hidup.

Apa pendekatan pengobatan umum untuk kanker payudara?

Pendekatan pengobatan untuk kanker payudara tergantung pada banyak faktor yang berhubungan dengan tumor dan pasien. Kanker payudara dapat diangkat melalui pembedahan diikuti dengan kemoterapi dan obat-obatan oral untuk mengurangi kemungkinan kekambuhan. Dalam kasus lain, kemoterapi dengan atau tanpa terapi target dapat diberikan terlebih dahulu untuk mengecilkan tumor, diikuti dengan pembedahan.

Setelah perawatan, kanker direstorasi untuk menentukan respons penyakit terhadap pengobatan.

Apakah pasien perlu melakukan tindak lanjut bahkan setelah pengangkatan kanker sepenuhnya?

Pasien disarankan untuk kembali ke rumah sakit secara berkala setelah perawatan untuk pemeriksaan ulang fisik dan pemindaian ultrasound untuk memantau tanda-tanda kekambuhan atau metastasis.

Seberapa bermanfaatkah kemoterapi?

Kemoterapi biasanya diberikan untuk tujuan pencegahan atau pengobatan. Kemoterapi preventif melibatkan pemberian kemoterapi untuk mencegah tumor mengendap dalam darah, sedangkan kemoterapi pengobatan melibatkan pengecilan tumor yang sudah ada.

Untuk mencegah kanker, haruskah perhatian khusus diberikan pada pola makan?

Obesitas merupakan faktor risiko pada banyak kanker dan penyakit kritis. Oleh karena itu, mengontrol berat badan dan menjaga BMI normal dapat membantu mencegah timbulnya penyakit. Bagi pasien yang menjalani pengobatan kanker, obesitas dapat menyebabkan efek samping yang merugikan atau melemahkan efek kemoterapi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan melakukan olahraga teratur untuk menjaga berat badan yang sehat.

Benarkah makanan dengan bahan pengawet seperti makanan kaleng menyebabkan kanker payudara?

Pengawet dan bahan makanan buatan tidak hanya berpengaruh pada kanker payudara, tetapi juga kanker lain seperti kanker kolorektal, paru-paru dan lambung. Pusat Penelitian Kanker di Amerika Serikat memiliki catatan yang diterbitkan tentang semua karsinogen, bahan makanan buatan, dan pengawet yang dapat menyebabkan kanker.

DIPOSTING DI Pencegahan Kanker, Perawatan Kanker
LABEL kanker kolorektal, kanker metastatik, kanker payudara, kanker stadium 4, kanker yang umum, kemoterapi, obesitas dan kanker, riwayat kanker, terapi yang ditargetkan / terapi target, tumor
BACA SELENGKAPNYA TENTANG Kanker Payudara
DITERBITKAN 01 Oktober 2022