7 Kesalahpahaman Umum Sarkoma: Mitos & Fakta


Sarkoma: Mitos & Fakta

Konsultan Bedah Ortopedi Island Orthopaedics, Dr Leon Foo membahas beberapa mitos seputar penyakit langka ini di webinar publik baru-baru ini.

Mitos: Makanan super dapat mencegah sarkoma.

Fakta: Meskipun ada makanan yang mungkin dapat meningkatkan kekebalan tubuh sampai taraf tertentu, tidak ada makanan tunggal atau spesifik yang dapat mencegah sarkoma. Saran terbaik adalah memiliki pola makan seimbang. Karena setiap makanan memiliki nutrisi yang berbeda dan seringkali unik, mengambil sedikit manfaat dari berbagai makanan ini akan memastikan bahwa Anda menerima berbagai vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh Anda.

Kurangi konsumsi lemak, minyak, gula dan garam; daging dalam jumlah sedang; dan konsumsi lebih banyak buah dan sayuran. Makan buah dan sayuran "pelangi" - yaitu sayuran dan buah yang mempunyai beragam warna- juga akan memastikan bahwa Anda mendapatkan nutrisi yang berbeda.

Mitos: Benjolan saya tidak nyeri, jadi tidak mungkin sarkoma.

Fakta: Sebagian besar benjolan ganas (kanker atau sarkoma) tidak menimbulkan rasa sakit. Sayangnya, pada saat Anda merasakan sakit, biasanya hal tersebut merupakan tanda bahwa sarkoma sudah mencapai stadium lanjut. Misalnya, dengan sarkoma tulang, sekitar sepertiga tulang harus dihancurkan sebelum Anda bisa merasakan sakit yang parah. Pada sarkoma jaringan lunak, biasanya juga tidak ada rasa sakit kecuali tumor sudah menekan atau mengikis saraf.

Berikut adalah beberapa tanda penting yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi atau memantau benjolan. Jika Anda rasakan menunjukkan salah satu gejala ini, temui ahli onkologi ortopedi lebih awal:

  • Peningkatan ukuran
  • Perubahan karakter
  • Perubahan warna
  • Peningkatan suhu
  • Lokasi yang dalam
  • Perkembangan nyeri
  • Pembentukan banyak gumpalan

Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah dengan anak-anak. Anak kecil jarang berbohong atau berpura-pura sakit. Jika anak Anda mengeluh sakit dan nyeri yang terus-menerus, jangan remehkan gejala-gejalanya semata dengan beralasan cedera olahraga atau nyeri yang semakin menjadi. Bawa anak untuk menemui ahli onkologi ortopedi untuk penilaian lebih lanjut yang mungkin membutuhkan pencitraan radiolo-gis seperti rontgen dan/atau pemindaian MRI jika diperlukan.

Mitos: Tes darah penanda tumor saya normal, jadi saya tidak mungkin menderita sar-koma.

Fakta: Saat ini belum ada tes darah penanda tumor untuk mendeteksi sarkoma. Tes penanda tumor yang ada saat ini sebenarnya sangat terbatas dalam lingkup apa yang dapat mereka periksa, yaitu hanya beberapa kanker hati (AFP), kanker ovarium (CA125), kanker pankreas (CA19-9), kanker payudara (CA15-3) ), kanker kolorektal (CEA) dan kanker prostat (PSA), tetapi tidak ada tes penanda untuk sarkoma.

Mitos: Biopsi akan menyebabkan sarkoma saya menyebar.

Fakta: Keyakinan ini muncul karena di masa lalu, dokter sering melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuh seperti PET scan setelah biopsi. Ketika prosedur ini mengungkap-kan bahwa sarkoma telah menyebar, hal tersebut memberi kesan yang salah bahwa sarkoma menyebar sebagai akibat dari prosedur tersebut. Sarkoma tidak menyebar begitu cepat. Sel-sel ganas membutuhkan waktu untuk bermutasi sebelum dapat menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Saat ini, dokter sering melakukan pemeriksaan stadium sebelum biopsi jika kecurigaan awal dari benjolan tersebut adalah sarkoma.

Dan sebagai catatan, biopsi sangat penting karena dokter perlu mengetahui jenis kanker yang tepat, derajatnya, dan untuk sarkoma khususnya imunostain dan sitogenetika, untuk menentukan pengobatan mana yang akan diberikan untuk mendapatkan respons dan hasil klinis terbaik. Sekarang, sebagian besar biopsi dapat dilakukan melalui teknik jarum inti perkutan/invasif minimal. Biopsi jarum inti perkutan juga sering dilakukan di bawah panduan radiologi untuk meningkatkan akurasi dan untuk menghindari melukai organ dan struktur penting di sekitarnya.

Mitos: Tidak ada harapan dengan sarkoma Tahap 4.

Fakta: Dengan perkembangan baru dalam dunia pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, serta uji klinis pada obat baru, terapi gen dan sel induk, pasien sarkoma saat ini memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup bahkan ketika mereka terdiagnosis pada stadium lanjut.

Mitos: Pengobatan pada sarkoma lebih sering menyakitkan daripada menyembuhkan.

Fakta: Sebagian besar ketakutan ini terkait dengan kemoterapi karena potensi efek sampingnya, seperti rambut rontok dan mual. Ini tidak sepenuhnya benar. Misalnya tidak semua penderita akan mengalami kerontokan rambut, bahkan jika terjadi kerontokan rambut, rambut seringkali tumbuh kembali dengan baik. Saat ini juga tersedia lebih banyak obat untuk mengatasi efek samping seperti mual yang sering diberikan oleh dokter sebagai profilaksis untuk memastikan pengalaman pengobatan yang lebih menyenangkan.

Mitos: Operasi sarkoma berarti amputasi.

Fakta: Meskipun amputasi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus, dokter saat ini memprioritaskan mempertahankan anggota tubuh saat melakukan operasi apa pun. Saat ini juga tersedia metode yang lebih banyak dan lebih baru untuk merekonstruksi anggota tubuh menggunakan allografts (dari tulang yang disumbangkan) dan implan megaprostetik, yang memungkinkan pasien untuk menjalani kehidupan yang aktif. Implan yang beradaptasi dengan pertumbuhan tubuh juga tersedia, meski saat ini harganya masih sangat mahal.

Beberapa pasien percaya bahwa amputasi menunjukkan bahwa pengobatan tersebut gagal. Hal ini tentu tidak benar. Meskipun dokter akan melakukan hal terbaik untuk melindungi anggota tubuh pasien, terkadang hal ini tidak mungkin dilakukan karena tumornya terlalu besar, atau tidak mungkin untuk mempertahankan atau merekonstruksi pembuluh darah dan saraf agar anggota tubuh tersebut dapat ber-tahan. Banyak orang yang diamputasi sebenarnya memiliki kehidupan yang produktif dan aktif tergantung pada jenis amputasi dan motivasinya, seseorang masih dapat menikmati lari, berenang, dan berbagai olahraga lainnya.

LABEL diet & nutrisi untuk pasien kanker, kanker stadium 4, kanker tulang primer, kanker yang langka, kesalahpahaman, makanan & memasak yang sehat, penanda tumor, sarkoma, tumor
BACA SELENGKAPNYA TENTANG Sarkoma
DITERBITKAN 16 September 2020