Berita & Artikel
Mengelola Kanker Ginekologi Selama Kehamilan
Kanker ginekologi yang terjadi pada masa kehamilan dapat menjadi rumit untuk diobati tergantung pada stadium penyakit dan stadium kehamilan. Namun, rencana perawatan yang khusus dirancang oleh tim profesional kesehatan multidisiplin dapat membantu mengelola penyakit dengan aman dan efektif. Dr Khoo Kei Siong menjelaskan lebih lanjut.
Kanker ginekologi adalah kanker yang menyerang organ reproduksi wanita. Meski pun merupakan salah satu kanker paling umum yang mempengaruhi wanita secara global, penyakit ini relatif jarang terjadi pada wanita hamil, dengan satu kasus didiagnosis pada setiap 1.000 kehamilan.
Dari kasus ini, kanker serviks adalah jenis kanker ginekologi yang paling umum, dengan perkiraan kejadian 8-15 kasus per 100.000 kelahiran. Ini diikuti oleh kanker ovarium, dengan 3-6 kasus dalam 100.000 kehamilan.
Merawat kanker ginekologi selama kehamilan
Kanker ginekologi didiagnosis dengan cara yang sama selama masa kehamilan: biopsi dilakukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan karakteristik kanker pasien secara individu.
Biopsi dan pembedahan terbatas umumnya aman dilakukan tanpa menimbulkan dampak buruk pada kehamilan. Namun, pasien harus menghindari pemeriksaan radiologi seperti sinar-X, CT scan dan PET scan jika memungkinkan untuk membatasi paparan janin terhadap radiasi pengion.
Setelah didiagnosis, rencana perawatan yang dipersonalisasi disesuaikan dengan masing-masing pasien, berdasarkan stadium kanker, usia kehamilan janin, keinginan pasien untuk melanjutkan kehamilan, dan risiko memodifikasi atau menunda pengobatan selama kehamilan. Karena kerumitannya, perencanaan perawatan untuk pasien kanker selama kehamilan membutuhkan tim profesional kesehatan multidisiplin untuk memberikan perawatan yang paling optimal bagi pasien.
Secara umum, pengobatan definitif untuk kanker serviks pra-invasif biasanya ditunda sampai bayi lahir, karena risiko perkembangan sel kanker menjadi karsinoma invasif selama kehamilan sangat rendah. Untuk kanker serviks invasif kecil atau awal, tumor biasanya diangkat lebih awal dengan operasi terbatas, yang dipantau secara ketat selama kehamilan, dengan penyelesaian pengobatan dilakukan setelah bayi dilahirkan. Untuk tumor stadium lanjut, kemoterapi sering kali diberikan sampai mendekati tanggal persalinan, dengan pembedahan definitif dan radiasi dilakukan hanya setelah kelahiran.
Untungnya, kanker ginekologi dapat diobati dengan aman dan efektif bahkan selama masa kehamilan. Kehamilan itu sendiri tampaknya tidak mempengaruhi efektivitas pengobatan. Selanjutnya, pengobatan yang tepat memungkinkan pelestarian kehamilan tanpa mengorbankan hasil pengobatan.
Namun, beberapa modalitas pengobatan seperti terapi radiasi dapat membahayakan janin dan harus dihindari selama kehamilan. Perlu juga dicatat bahwa stadium, perjalanan dan prognosis kanker serviks pada wanita hamil mirip dengan wanita tidak hamil. Menemukan kanker pada stadium lanjut atau menunda pengobatan dapat mempengaruhi hasil pengobatan.
Mencegah kanker selama kehamilan
Wanita yang sedang hamil dapat mengadopsi strategi perawatan prenatal untuk mengurangi risiko penyakit selama kehamilan. Strategi ini termasuk skrining kanker, untuk membantu mendeteksi tanda-tanda awal kanker atau kondisi prakanker. Skrining kanker serviks, misalnya, biasanya dilakukan sebagai bagian dari skrining prenatal. Wanita dengan riwayat kanker ginekologi yang kuat di keluarga juga harus menjalani pemeriksaan sebelum merencanakan kehamilan untuk membantu mengurangi risiko penyakit.
Selain skrining kanker, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, berhenti merokok dan minum alkohol, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko human papillomavirus (HPV), dapat membantu tidak hanya mengurangi risiko kanker, tetapi juga mendukung masa kehamilan yang sehat.
DIPOSTING DI | Pencegahan Kanker, Perawatan Kanker |
LABEL | kanker & kehamilan, kanker serviks, kanker wanita (kebidanan), kesadaran mengenai kanker, ovarian cancer, skrining kanker |
BACA SELENGKAPNYA TENTANG | Kanker Ovarium , Kanker Serviks |
DITERBITKAN | 01 Juni 2022 |