Makan Makanan Hijau, Hidup Bersih

Disumbangkan oleh: Gerard Wong

Di zaman di mana setiap makanan dapat berdampak pada planet ini, mengadopsi praktik makanan ramah lingkungan dapat menghasilkan kehidupan yang lebih sehat dan dunia yang lebih baik.

Makan secara berkelanjutan dimulai dengan kesadaran, dengan menyadari bahwa sisa-sisa makanan yang ada di tempat sampah kita dapat menjadi sumber daya di hari esok. Di Singapura, sekitar 744.000 ton makanan terbuang setiap tahunnya - jumlah tersebut setara dengan dua mangkuk nasi per orang setiap harinya. Yang lebih mengejutkan lagi adalah 6.000 ton sampah makanan yang 'tidak dapat dihindari' yang dibuang setiap harinya. Mulai dari cangkang telur dan cangkang udang hingga sisa sayuran dan kulit buah - elemen-elemen yang tidak disadari oleh banyak dari kita yang bisa dimanfaatkan kembali.

Mengubah sisa makanan menjadi penyelamat

Inisiatif WellSpent Upcycling di At-Sunrice GlobalChef Academy mengubah apa yang sering dianggap sampah menjadi harta karun. Dengan menganut filosofi zero-waste, program ini memanfaatkan kembali sisa-sisa makanan yang kaya nutrisi, yang biasanya dibuang, menjadi makanan yang dapat dimakan. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memperkaya makanan kita dengan serat, protein, vitamin, dan mineral penting.

Pada lokakarya Upcycling Food: How You Can Reduce Your Foodprint yang diadakan pada 31 Januari 2024, seorang koki mendemonstrasikan bagaimana kulit jeruk dapat diubah menjadi selai jeruk, menambahkan rasa jeruk pada makanan dan minuman yang dipanggang. Para pasien, penyintas, dan pengasuh kanker yang berpartisipasi dalam lokakarya ini juga belajar cara membuat bumbu yang kaya rasa dari cangkang telur, yang membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas, keberlanjutan dapat dicapai oleh semua orang.

Menerapkan pola makan yang mengedepankan tanaman

Menjadi hijau bukan hanya tentang daur ulang; tetapi juga tentang apa yang ada di piring Anda. Pola makan yang kaya akan makanan nabati dan rendah daging tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan Anda, tetapi juga bagi lingkungan. Ini adalah perubahan yang dapat mengurangi jejak karbon kita dan mendorong ekosistem yang lebih berkelanjutan.

Selain mendaur ulang makanan, berikut adalah beberapa cara lain untuk mengintegrasikan kebiasaan makan berkelanjutan ke dalam kehidupan sehari-hari Anda:

  • Tingkatkan asupan sayuran dan biji-bijian. Usahakan agar makanan kaya nutrisi ini memenuhi setengah dari porsi makan Anda, sehingga mengurangi ketergantungan Anda pada daging, yang memiliki jejak ekologis yang lebih tinggi.
  • Pilihlah makanan yang belum diproses dan produk lokal. Hindari produk olahan. Sebaliknya, pilihlah makanan dari sumber terdekat. Produk lokal tidak hanya terasa lebih segar, tetapi juga membantu mengurangi emisi transportasi makanan yang terkait dengan pengiriman jarak jauh dan mendukung perekonomian masyarakat.
  • Pilih makanan yang dikemas secara minimal. Jika memungkinkan, pilihlah makanan dengan kemasan minimal atau yang dapat didaur ulang untuk membantu mengurangi jumlah sampah yang kita hasilkan.
  • Bersikaplah strategis dalam perencanaan makan. Persiapan dan belanja yang matang dapat membantu Anda membeli apa yang Anda butuhkan, mengurangi jumlah makanan yang tidak terpakai dan akhirnya dibuang.
  • Buatlah kompos dari sisa makanan. Ubahlah sampah dapur Anda menjadi kompos yang kaya nutrisi untuk kebun Anda, sehingga membantu mengurangi kontribusi sampah ke TPA dan meningkatkan kualitas tanah.
  • Tanam hasil bumi Anda sendiri. Bahkan kebun kecil pun bisa menghasilkan rempah-rempah dan sayuran segar, mengurangi jejak karbon dari makanan Anda dan memberi Anda andil langsung dalam makanan yang Anda konsumsi.

Mengadopsi praktik-praktik ini tidak hanya berkontribusi pada gaya hidup yang lebih sehat, tetapi juga selaras dengan upaya untuk melindungi dan melestarikan lingkungan kita.

DIPOSTING DI Nutrisi
Label healthy food, diet & nutrisi untuk pasien kanker, gaya hidup yang sehat, makanan & memasak yang sehat
DITERBITKAN 01 APRIL 2024