Berita & Artikel
5 Fakta Penting Kanker Ovarium Wajib Diketahui Wanita
Kanker ovarium merupakan kanker kedelapan yang paling banyak menyerang wanita di seluruh dunia. Dalam edisi Berita Kesehatan kali ini, kami akan membahas 5 fakta penting mengenai kanker ovarium yang wajib diketahui oleh setiap wanita.
Kanker ovarium mengacu pada jenis kanker ginekologi yang muncul akibat pertumbuhan sel-sel ganas yang tidak terkendali di dalam ovarium.
Di Singapura, kanker ovarium adalah kanker keenam paling banyak yang menyerang wanita, dengan lebih dari 1.800 kasus baru yang didiagnosis pada periode 2016-2020. Kanker ini merupakan penyebab kematian keenam pada wanita Singapura, setelah kanker payudara, usus besar, paru-paru, pankreas, dan hati.
Kanker ovarium dapat menyerang wanita di segala usia, penting bagi wanita untuk mengetahui fakta-fakta penting tentang penyakit ini:
FAKTA #1
Waspadai tanda dan gejala umum kanker ovarium
Kanker ovarium biasanya tidak menunjukkan gejala pada stadium awal. Tanda dan gejala mungkin baru akan terlihat pada stadium lanjut ketika penyakit sudah menyebar.
Beberapa tanda dan gejala umum kanker ovarium meliputi:
- Perut kembung dan bengkak
- Gangguan pencernaan, gas atau mual
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang signifikan
- Perubahan kebiasaan buang air besar
- Pendarahan yang tidak normal setelah menstruasi dan menopause
- Nyeri dan ketidaknyamanan pada area pelvis
Tanda dan gejala ini dapat dengan mudah disalahartikan sebagai kondisi umum lainnya yang memengaruhi saluran pencernaan. Jika Anda mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
FAKTA #2
Bertambah usia meningkatkan resiko kanker ovarium
Resiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia1 . Penyakit ini cenderung berkembang pada wanita yang lebih tua dan pasca menopause di atas usia 50 tahun.
Meskipun kanker ovarium jarang terjadi pada wanita yang lebih muda, mereka pun juga dapat terkena penyakit ini.
Selain faktor usia, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker ovarium. Faktor ini meliputi:
- Riwayat kanker dalam keluarga
- Obesitas
- Terapi penggantian hormon pascamenopause
- Endometriosis
- Menstruasi dini atau telat menopause terlambat
- Belum pernah hamil
FAKTA #3
Lebih dari 10% kasus kanker ovarium terkait dengan mutasi genetik
Sebanyak 10-15 persen kasus kanker ovarium terkait dengan mutasi genetik 2.
Mutasi genetik yang umum dikaitkan dengan kanker ovarium adalah mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2, serta sindrom Lynch. Keluarga yang memiliki mutasi atau kelainan genetik ini mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium, serta kanker ginekologi lainnya seperti kanker payudara dan rahim.
Mutasi genetik pada gen lain yang kurang umum juga telah ditemukan dapat meningkatkan risiko terkena kanker ovarium. Riwayat kanker dalam keluarga Anda dapat memberikan petunjuk bahwa Anda mungkin memiliki mutasi atau kelainan genetik ini.
FAKTA #4
Belum ada pemeriksaan standar untuk kanker ovarium
Saat ini tidak ada pemeriksaan standar atau rutin untuk perempuan yang tidak memiliki faktor risiko kanker ovarium. Hal ini dapat menyulitkan deteksi dini penyakit ini.
Konseling dan pengujian genetik mungkin direkomendasikan bagi wanita dengan riwayat kanker dalam keluarga. Pengujian genetik melibatkan pencarian mutasi pada gen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah Anda memiliki mutasi yang terkait dan berpeluang dengan kanker ovarium untuk mengetahui apakah Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Wanita yang berisiko tinggi terkena kanker ovarium mungkin disarankan untuk melakukan pemeriksaan pelvis tahunan, USG vagina dan tes darah sebagai penanda tumor. Menyadari tanda dan gejala umum yang terkait dengan penyakit ini juga dapat membantu mendeteksi kanker sejak dini.
FAKTA #5
Faktor mengurangi risiko kanker ovarium
Beberapa faktor risiko kanker ovarium, seperti usia atau riwayat keluarga itu tidak dapat diubah. Namun terdapat beberapa cara untuk mengurangi risiko Anda terkena kanker ovarium. Hal ini meliputi:
- Kehamilan dini
- Menyusui
- Hindari terapi penggantian hormon setelah menopause
- Menjaga berat badan yang sehat, hindari obesitas
- Menjaga pola makan yang sehat
- Berhenti merokok
1HealthXChange, 2023
2National Cancer Centre Singapore, 2022
DIPOSTING DI | Pencegahan Kanker |
LABEL | lung cancer, endometrial cancer, genetic testing, liver cancer, pelvic examinations, kanker kolorektal, kanker payudara, kanker wanita (kebidanan), kesadaran mengenai kanker, ovarian cancer |
BACA SELENGKAPNYA TENTANG | Kanker Ovarium |
DITERBITKAN | 01 Juni 2023 |