Mitos Mengenai Karsinogen & Makanan Penyebab Kanker


Apakah BBQ menyebabkan kanker?

Dr Patricia Khoo dari Parkway Cancer Centre mengoreksi beberapa mitos mengenai karsinogen dan makanan apa yang dapat menyebabkan kanker. Karsinogen adalah zat atau bahan yang dapat menyebabkan kanker. Mereka menyebabkan kanker melalui dua cara: dengan secara langsung merusak DNA dalam sel, sehingga menyebabkan mutasi yang kemudian mengganggu proses normal pada sel, atau dengan menyebabkan sel membelah lebih cepat daripada biasanya, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya perubahan pada DNA. Terdapat beberapa jenis karsinogen dan mereka dapat diserap ke dalam tubuh melalui cara yang berbeda-beda termasuk dihirup, ditelan, atau penyerapan melalui paparan. Meskipun karsinogen dapat ditemukan di mana saja, namun paparan terhadap mereka tidak selalu berarti bahwa Anda akan terkena kanker. Itu tergantung kepada faktor-faktor seperti berapa lama Anda terpapar terhadap mereka, berapa banyak karsinogen yang diserap, serta kesehatan dan gaya hidup Anda sendiri. Risiko Anda untuk terkena kanker sebagai akibat dari karsinogen juga tergantung kepada susunan genetik Anda; kerusakan sel seringkali merupakan hasil dari interaksi antara gen dan karsinogen eksternal. Secara luas, terdapat tiga jenis utama karsinogen – fisika, kimia dan biologi:

Fisika: Dosis besar radiasi berenergi tinggi seperti sinar ultraviolet (UV) dari matahari, rontgen dan radiasi pengion dapat menyebabkan kanker. Gelombang berenergi rendah seperti gelombang radio dan radiasi gelombang mikro secara umum tidak bersifat karsinogenik.

Kimia: Paparan terhadap asbes dapat menyebabkan kanker. Namun, hingga saat ini, tembakau merupakan penyebab terbesar dari kanker, sekaligus penyebab yang paling dapat dicegah. Paparan terhadap tembakau – baik sebagai perokok maupun merokok pasif – dapat menyebabkan kanker paru, tenggorokan, mulut, pancreas, kandung kemih, lambung, hati dan lainnya.

Biologi: Beberapa infeksi yang disebabkan oleh virus dapat menyebabkan terjadinya kanker. Infeksi ini meliputi Hepatitis B (kanker hati), virus papilloma manusia/human papillomavirus atau HPV (kanker serviks), helicobacter pylori (kanker lambung), skistosoma (kanker kandung kemih), cacing hati (kanker saluran empedu) dan virus imunodefisiensi manusia/human immunodeficiency virus atau HIV (sarkoma kaposi atau limfoma). Mikotoksin, yaitu suatu produk kimia beracun yang dihasilkan oleh jamur yang dapat ditemukan pada makanan yang terkontaminasi, juga dapat menyebabkan kanker hati.

Meskipun terdapat bahaya yang nyata untuk terkena kanker dari paparan yang berlebihan terhadap karsinogen, ada banyak mitos mengenai mereka. Mengetahu fakta yang sebenarnya dan memahami risikonya dapat membantu Anda untuk menghindari atau mengurangi paparan terhadap karsinogen dengan cara yang benar, sehingga akan menurunkan risiko Anda untuk terkena kanker.

Mitos: Makanan yang dibakar dapat menyebabkan kanker

Fakta: Makan makanan yang dimasak pada suhu tinggi meningkatkan risiko terkena kanker Membakar makanan dan memasak daging pada suhu yang tinggi dapat menghasilkan bahan seperti misalnya amina heterosiklik/heterocyclic amines (HCAs) dan hidrokarbon aromatik polisiklik/polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), yang diketahui sebagai karsinogenik dalam penelitian pada hewan. Karena buktinya belum jelas pada saat ini, adalah bijaksana untuk berhati-hati seperti misalnya menghindari memaparkan daging pada suhu tinggi atau memasaknya di atas api terbuka. Tentu saja yang paling mudah adalah untuk menghindari memakan bagian daging yang hangus – meskipun bagian ini kemungkinan adalah bagian yang paling lezat!

Mitos: Makanan yang digoreng dapat menyebabkan kanker

Fakta: Menggoreng makanan pada suhu tinggi dapat meningkatkan risiko terkena kanker Menggoreng makanan dapat menghasilkan akrilamid, yaitu suatu karsinogen yang dihubungkan dengan risiko yang lebih besar untuk terkena kanker. Berusahalah untuk menghindari mengkonsumsi makanan tinggi lemak yang digoreng dalam jumlah besar, karena mereka mengandung banyak lemak. Lebih baik gunakan minyak tak jenuh seperti misalnya minyak kanola, minyak jagung, minyak kedelai dan minyak bunga matahari untuk menggoreng makanan Anda. Tujuan Anda adalah untuk mencapai warna kuningan keemasan atau lebih muda saat Anda menggoreng, memanggang, atau membakar makanan yang mengandung tepung seperti kentang dan roti, karena durasi dan suhu memasak juga menentukan jumlah akrilamid yang dihasilkan.

Mitos: Alkohol merupakan karsinogen

Fakta: Alkohol (etanol) diubah menjadi asetaldehid dalam tubuh kita. Asetaldehid dapat menyebabkan kanker dengan merusak DNA

Ketika kita mengkonsumsi alkohol, ia akan diubah menjadi asetaldehid, yaitu suatu zat kimia yang beracun bagi tubuh kita karena dapat merusak DNA dan mencegah perbaikan pada sel. Pada akhirnya ini akan menyebabkan semakin besarnya risiko untuk terkena kanker. Asetaldehid juga menyebabkan sel-sel hati bertumbuh lebih cepat dari normal. Sel-sel yang beregenerasi ini akan lebih mudah untuk mengalami perubahan pada gen mereka yang dapat menyebabkan terjadinya kanker. Konsumsi alkohol secara teratur juga dapat meningkatkan hormon tertentu, seperti misalnya estrogen. Kadar estrogen yang luar biasa tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Minum alkohol secara berlebihan dikaitkan dengan kanker tertentu, seperti kanker kepala dan leher, kanker payudara, esofagus, hati dan usus. Semakin banyak jumlah alkohol yang Anda minum dan semakin lama Anda melakukannya, maka akan semakin tinggi pula risiko Anda untuk terkena kanker. Semakin sedikit alkohol yang Anda minum, maka akan semakin rendah pula risikonya. Tidak ada jenis alkohol yang lebih baik atau lebih buruk daripada yang lainnya, alkohol itu sendirilah yang menyebabkan terjadinya kerusakan, tanpa melihat apakah itu berupa anggur, bir atau minuman keras. Dan minum alkohol yang disertai dengan merokok menjadikannya semakin buruk bagi Anda. Kuncinya adalah tidak berlebihan. Bila Anda minum alkohol, batasi diri Anda sejumlah yang direkomendasikan, yaitu dua porsi alkohol per hari untuk pria dan satu porsi per hari untuk wanita. Kok Bee Eng
DIPOSTING DI Nutrisi
LABEL karsinogen, kesalahpahaman, makanan & memasak yang sehat, mutasi kanker
DITERBITKAN 07 Februari 2018