Berita & Artikel
Menyediakan Bantuan di Medan
Membantu orang-orang untuk mendapatkan perawatan kanker yang berkualitas di Medan, bukanlah tugas yang mudah. Tapi hal ini tidak membuat manajer CanHOPE Rianto Tandiono menyerah.
Meskipun ada pengobatan kanker gratis - berkat sistem asuransi nasional - masih ada kebutuhan untuk adanya organisasi seperti CanHOPE Medan.
“Orang datang kepada kami untuk mencari pendapat kedua,” kata Rianto Tandiono, manajer CanHOPE Medan dan Parkway Medan.
Sebagai manajer, tugasnya adalah untuk memastikan bahwa orang-orang yang berkunjung atau membutuhkan bantuan diberikan informasi oleh Parkway Cancer Centre di Singapura dan dibantu untuk dijadwalkan berkonsultasi.
Salah satu tantangan yang ia hadapi di Medan adalah ada kepercayaan kuat terhadap obat tradisional Cina (TCM), terutama dalam masyarakat Cina. TCM begitu mendasar dalam hidup orangorang bahkan ketika orang ingin berkonsultasi dengan ahli onkologi, mereka akan disarankan oleh teman-teman dan kerabat untuk tetap bertahan dengan pengobatan TCM.
“Banyak pasien kanker mencoba TCM pada awalnya, hasilnya adalah ketika mereka datang ke kami, mungkin sudah terlambat dan banyak kasus merupakan kasus kritis,” kata Rianto. “Orang melihat Singapura sebagai pilihan terakhir.”
Kanker stadium akhir jauh lebih sulit untuk diobati dari pada kanker stadium awal. Itulah sebabnya aspek penting dari pekerjaannya adalah untuk mendidik masyarakat tentang perlunya pemeriksaan rutin, deteksi dini, dan intervensi medis awal.
CanHOPE Medan menyelenggarakan seminar yang diisi oleh dokter dan bekerjasama dengan mitra seperti perusahaan asuransi untuk menjangkau klien mereka. Hal ini juga mendorong pasien untuk berbagi pengalaman mereka, sehingga mereka dapat mendorong dan membantu mendidik orang lain tentang bagaimana cara mengatasi kanker.
Satu orang tersebut adalah seorang pasien berusia 60-an, yang didiagnosa menderita kanker payudara sekitar dua tahun yang lalu. Untungnya, ketika dia merasakan ada benjolan di payudaranya, dia tidak ragu-ragu untuk melakukan pemeriksaan. Dia akhirnya mengetahui bahwa dia mengidap stadium 2 kanker payudara.
“Dia datang kepada kami dan kami mengirimnya ke ahli bedah payudara kami di Singapura. Setelah kankernya dihilangkan, dia melanjutkan perawatan dengan kemoterapi dan radiasi,” kenangnya.
Sekarang setelah menjadi penyintas kanker, dia bersyukur untuk perawatan yang diterima dan telah menjadi salah satu pendukung dari deteksi dan penanggulangan dini. Saat ini, ia aktif secara sosial dan menghadiri seminar secara teratur.
Terlepas dari mencocokkan pasien dengan dokter dan mendidik masyarakat, bagian penting lainnya dari CanHOPE Medan adalah untuk membantu pasien setelah perawatan dilakukan.
“Sekitar sebulan setelah mereka melakukan perawatan, kami menindaklanjuti dengan menanyakan kabar mereka, apakah mereka mempunyai konsultasi lanjutan dan jika mereka membutuhkan bantuan lebih lanjut,” kata Rianto.
CanHOPE juga menyelenggarakan kegiatan seperti kelas yoga untuk penderita kanker. Kegiatan ini memang lambat direspon karena faktor budaya, tambah Rianto. “Budaya di sini adalah bahwa jika saya mengidap kanker, saya tidak ingin ada yang tahu tentang hal ini.”
Tantangan menjalankan CanHOPE Medan memacu Rianto untuk bekerja lebih keras untuk menjangkau orang-orang. Kemampuan untuk membantu orang lain memotivasi Rianto.
“Ketika saya pertama kali bergabung Parkway Medan, saya bertemu dengan seorang konselor CanHOPE dari Singapura dan yang meninggalkan kesan yang mendalam bagi saya. Dia mampu membuat perbedaan dan itu menunjukkan bahwa saya juga bisa. “
Oleh Jimmy Yap
LABEL | CanHOPE, kelangsungan hidup pasien kanker, pengobatan kanker dengan obat tradisional Cina, pengobatan kanker di luar negeri |
DITERBITKAN | 05 Juli 2016 |