Mengenal Lebih Dekat Dr Colin Phipps Diong

Disumbangkan oleh: Dr Colin Phipps Diong

Dapat membantu pasien membuatnya terus melayani

Dr Colin Phipps Diong mengisahkan perjalanannya hingga menjadi seorang dokter ahli dalam bidang hematologi, dan apa yang membuatnya tertarik kepada bidang tersebut.

Bagaimana ceritanya hingga Anda menjadi seorang dokter ahli dalam bidang hematologi?

Saya tidak memikirkan keahlian tertentu ketika saya menjadi seorang dokter yang menjalani pelatihan dalam bidang Penyakit Dalam. Saya menikmati semua rotasi yang saya jalani di berbagai departemen keahlian.

Baru ketika saya ditempatkan di bagian Hematologi di Singapore General Hospital, dimana di situlah pertama kalinya saya merawat pasien yang menjalani transplatasi sel punca hematopoietik (sumsum tulang belakang), saya menjatuhkan pilihan untuk menjadi dokter ahli dalam bidang hematologi.

Ada dua hal utama yang menarik perhatian saya terhadap transplantasi sel punca hematopoietik. Yang pertama adalah kasus transplantasi umumnya bersifat kompleks, dengan masalah-masalah yang dapat menghubungkan berbagai keahlian medis. Yang kedua adalah transplantasi dalam bidang hematologi berpotensi untuk menyembuhkan penyakit-penyakit seperti leukemia akut, yang sebelumnya secara universal bersifat fatal.

Apa saja yang dipelajari dalam hematologi? Mengapa Anda tertarik kepada bidang ini?

Hematologi mencakup berbagai masalah medis yang meliputi kanker darah, hal-hal tidak ganas seperti jumlah darah yang rendah dan gangguan darah yang diwariskan, kedokteran transfusi, dan kedokteran laboratorium.

Meskipun semua dokter ahli hematologi akan menemui semua pasien dengan masalah yang berbeda-beda di kliniknya, saya secara khusus tertarik kepada kanker dan transplantasi darah.

Sangat jelas bagi saya sejak awal pelatihan saya dalam bidang hematologi bahwa saya ingin membangun karir saya di seputar transplantasi sel punca hematopoietik.

Namun, merupakan hal yang biasa bagi dokter-dokter ahli transplantasi untuk memiliki sub-spesialisasi yang dapat saling melengkapi dengan bidang transplantasi. Saat tiba waktunya bagi saya untuk memutuskan, pemimpin klinis untuk limfoma dan penyakit-penyakit limfoproliperatif di Singapore General Hospital akan melepaskan pekerjaannya.

Kemudian diputuskan bahwa yang akan menjadi bidang minat keahlian saya lainnya adalah limfoma. Sebagai kelanjutan dari keputusan ini, saya menghabiskan satu tahun di Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, bersama dengan tim transplantasi sumsum tulang belakang dan limfoma.  

Mengapa Anda tertarik kepada limfoma?

Menurut saya limfoma adalah suatu bentuk kanker darah yang sangat menarik. Saat ini terdapat lebih dari 70 jenis limfoma (atau penyakit limfoproliferatif) yang telah dikategorikan, masing-masing dengan bentuknya yang unik.

Kita mengetahui hal ini karena adanya kemajuan yang pesat dalam bidang biologi molekuler, patologi, dan profil genetika yang telah membantu memperjelas praktek di bidang limfoma di zaman modern.

Pesatnya perkembangan di bidang diagnostik yang berkembang pesat, bersama dengan kemajuan dalam pekerjaan translasional, menjadikan pengobatan non-kemoterapi yang ditargetkan berada di baris depan.

Saat-saat ini merupakan waktu yang sangat menggairahkan bagi para dokter yang menangani penyakit-penyakit limfoproliferatif. Kemampuan untuk terus-menerus memperbaiki hasil yang diperoleh pasien dan melihat ini terjadi dalam praktek klinis saya merupakan hal yang membuat saya terus melayani.

Bagaimana rasanya menangani pasien-pasien kanker? Bagaimana Anda menghadapinya ketika seorang pasien kalah dalam pertempuran melawan kanker?

Bagi para dokter yang merawat pasien yang menderita kanker, tidak terhindarkan bagi kami untuk menjalin hubungan yang erat dengan para pasien. Hal ini disebabkan karena kami sering bertemu dengan pasien-pasien kami pada saat diagnosis dan khususnya selama pengobatan serta tindak lanjut.

Pada saat tindak lanjut, selalu menyenangkan melihat pasien yang mengalami remisi atau bahkan sembuh dan dapat kembali kehidupan yang mereka miliki sebelum terkena kanker.

Di sisi lain, dapat terasa sangat sulit ketika kami kehilangan seorang pasien yang berada dalam perawatan kami. Para dokter menghadapinya dengan cara yang berbeda-beda, namun penting untuk mengingatkan diri kami sendiri bahwa kami melayani pasien dengan mengutamakan yang terbaik bagi mereka. Belajar untuk menghadapi hal ini berlangsung seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman.

Keterlibatan profesional apa sajakah yang Anda miliki di luar Parkway Cancer Centre?

Saya ambil bagian dalam Komite Ujian dari Komite Gabungan Pelatihan Dokter Ahli, yang merencanakan dan melaksanakan ujian-ujian yang harus dilakukan oleh para peserta pelatihan dokter ahli sebelum mereka menjadi dokter ahli hematologi yang memiliki izin praktik.

Saya juga duduk dalam panel Pengkajian Medis untuk Bone Marrow Donor Programme Singapore. Di Singapore General Hospital, saya adalah Dokter Tamu dan juga bertindak sebagai Ketua Bidang F pada SingHealth Centralised Institutional Review Board, yang mengawasi kegiatan penelitian dan uji klinik untuk sejumlah disiplin ilmu.

Banyak sekali pekerjaannya! Bagaimana cara Anda menyeimbangkan kehidupan antara pekerjaan dan keluarga?

Saya pikir siapapun yang memiliki karir dan keluarga akan merasa sulit untuk menyeimbangkannya pada beberapa kesempatan.

Keseimbangan ini bersifat dinamis. Ada hari-hari dimana semua terasa seimbang, sementar di hari yang lain terasa berat sebelah – namun ini semua merupakan bagian dan bingkisan kehidupan.

Saya memiliki dua orang anak yang masih kecil, usia dua dan empat tahun. Ketika saya memiliki waktu, khususnya pada akhir pekan, kita mencoba untuk melakukan sedikitnya satu kegiatan sebagai satu keluarga, apakah mengunjungi suatu tempat, memasak makanan bersama-sama, atau bahkan membersihkan rumah!

Apakah yang menjadi hobi dan minat Anda?

Minat dan hobi saya kini sebagian besar terpusat pada kedua anak saya yang masih kecil. Saya suka memasak dan membuat kue – kegiatan ini menjadi semakin menyenangkan bagi saya saat anak perempuan saya yang sudah lebih besar ikut bergabung di dapur. Saya merasa dapat mengajarinya suatu keterampilan yang penting dalam hidup.

Apa harapan Anda bagi masa depan?

Minat utama saya selalu dalam hal pekerjaan klinis – menemui para pasien. Saya berharap bahwa dalam sepuluh tahun dari sekarang, saya masih diberikan kesempatan untuk melakukan hal yang paling saya sukai; saya lebih baik memandang masa depan yang tidak terlalu jauh dan kemudian melihat ke mana jalannya akan membawa saya.

Kok Bee Eng

LABEL kanker darah, kelainan darah, kisah dokter spesialis kanker, sumsum tulang belakang, terapi sel punca, transfusi darah
DITERBITKAN 16 Maret 2018