Berita & Artikel
Memberdayakan Wanita untuk Mengalahkan Kanker Payudara
Bekerja sama dengan AXA
Kanker payudara menyumbang 17,6% dari kasus kanker di Filipina, mempengaruhi hampir
25.000 orang di seluruh kepulauan ini pada tahun 2018. Jumlah total kasus kanker payudara diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat jumlahnya pada tahun 2040.
Berbicara di webinar yang diselenggarakan dalam kemitraan dengan Pusat Perawatan & Bedah Payudara Solis dan Santa Maria & Partners (AXA Filipina), ahli bedah payudara Dr Chan Ching Wan berbagi bagaimana wanita di seluruh kepulauan ini dapat mengambil alih atas kesehatan payudara mereka.
Kanker payudara adalah penyakit yang dimulai di saluran payudara dan tumbuh tak terkendali. Meski pun kanker payudara umum terjadi di Filipina, mempengaruhi sekitar 1 dari 6 orang, kanker payudara adalah penyakit yang sangat dapat diobati ketika terdeteksi pada tahap awal, ujar Dr Chan.
Ia menjelaskan bahwa membekali diri dengan pengetahuan dan informasi tentang kanker payudara dan kesehatan payudara secara umum adalah kunci dan langkah awal dalam melindungi diri dari penyakit tersebut. Untuk membuktikannya, dia menyanggah beberapa mitos
umum dan kesalahpahaman tentang penyakit tersebut.
Fakta di balik 10 mitos umum kanker payudara
Mitos: Kanker payudara hanya terjadi pada usia tertentu.
Fakta: Walaupun insiden kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia, penyakit ini dapat menyerang individu dari segala usia, mulai dari usia 20-an hingga akhir 80-an.
Mitos: Hanya wanita yang terkena kanker payudara.
Fakta: Meskipun tidak umum terjadi, sekitar 1 dari 1.000 kasus kanker payudara dialami oleh laki-laki. Hal ini biasanya disebabkan genetik.
Mitos: Semua benjolan pada payudara adalah kanker.
Fakta: Sebagian besar benjolan pada payudara bersifat jinak. Tanda-tanda yang mengkhawatirkan dari benjolan kanker termasuk benjolan yang tidak cenderung mengecil, benjolan yang semakin besar, perubahan pada jaringan payudara. Dalam kasus seperti ini, konsultasikan dengan dokter untuk melakukan tes skrining untuk memeriksakan benjolan tersebut.
Mitos: Kanker payudara itu menyakitkan.
Fakta: Kebanyakan rasa nyeri pada payudara hampir tidak pernah berhubungan dengan kanker payudara. Ini karena benjolan di payudara tidak memiliki suplai saraf untuk menimbulkan sensasi nyeri. Akibatnya, banyak wanita mengabaikan benjolan payudara yang tidak nyeri dan menganggapnya jinak.
Mitos: Tidak ada yang bisa mencegah kanker payudara.
Fakta: Kanker payudara adalah penyakit yang sangat dapat dicegah. Setiap individu dapat mengurangi risiko kanker payudara dengan:
a. Menjaga berat badan yang sehat
b. Berolahraga secara teratur
c. Membatasi konsumsi alkohol
d. Berhenti merokok
e. Memiliki kehamilan dini (sebelum usia 30)
f. Memiliki beberapa anak
g. Menyusui setidaknya selama 6 bulan
Faktor lain seperti terapi sulih hormon (HRT) dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Untuk wanita yang membutuhkan HRT untuk membantu gejala pasca-menopause, kami merekomendasikan untuk meminumnya tidak lebih dari 5 tahun—kalau bisa kurang, jika mungkin—untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Mitos: Mamografi, konsumsi produk susu, implan kosmetik, gula, dan memakai bra berkawat dapat menyebabkan kanker payudara.
Fakta: Tidak ada bukti bahwa radiasi dari mamografi, kebiasaan diet tertentu, implan kosmetik dan bra dapat menyebabkan kanker payudara.
Mitos: Tidak ada seorang pun di keluarga saya yang menderita kanker payudara, jadi saya aman.
Fakta: 90% kasus kanker payudara tidak memiliki riwayat kanker payudara. Inilah sebabnya mengapa skrining rutin penting dalam mendeteksi penyakit.
Mitos: Kanker payudara tidak dapat disembuhkan.
Fakta: Kanker payudara bisa menjadi serius dan fatal jika tidak ditangani. Namun, pengobatan dapat mengendalikan penyakit dan mencegah penyebaran, terutama bila terdeteksi pada tahap awal. Umumnya, semakin dini kanker terdeteksi, semakin tinggi tingkat kelangsungan hidup.
Mitos: Pengobatan kanker payudara akan menghancurkan semua sel sehat saya.
Fakta: Seperti kebanyakan pengobatan, pengobatan kanker payudara juga memiliki efek samping. Namun, kemajuan dalam teknik pengobatan telah memungkinkan dokter untuk melestarikan payudara, hingga mengurangi toksisitas dan morbiditas. Selain itu, banyak dari efek samping ini bersifat sementara dan dapat dikelola secara efektif.
Mitos: Biasanya sudah terlambat saat kanker payudara ditemukan.
Fakta: Kanker payudara dapat dideteksi sejak dini dengan pemeriksaan rutin dan kesadaran akan kesehatan payudara secara umum. Bahkan jika kanker terdeteksi pada stadium lanjut, kanker payudara masih merupakan penyakit yang sangat dapat diobati.
Yang harus diwaspadai
Dr Chan menyarankan wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara teratur setiap bulan, sekitar seminggu setelah menstruasi—atau setiap 2-3 bulan jika Anda pascamenopause—untuk memeriksa setiap perubahan pada payudara. Wanita harus mewaspadai adanya benjolan keras yang menetap di payudara atau ketiak, keluarnya cairan, ruam atau kemerahan, perubahan bentuk atau ukuran payudara, dan inversi putting (putting tertarik ke dalam).
Dia juga menyarankan wanita untuk melakukan mamografi dan ultrasound secara teratur berdasarkan usia skrining populasi di negara masing-masing. Dengan pemeriksaan diri secara teratur, skrining dan pengetahuan tentang kanker payudara dan kesehatan payudara secara umum, wanita dapat diberdayakan untuk mengambil alih atas kesehatan mereka dan mengalahkan 'K' besar.
DIPOSTING DI | Pencegahan Kanker |
LABEL | kanker payudara, kesadaran mengenai kanker, kesalahpahaman, mamografi, mengurangi risiko (terkena) kanker, pemeriksaan kanker oleh diri sendiri |
BACA SELENGKAPNYA TENTANG | Kanker Payudara |
DITERBITKAN | 01 Juni 2022 |