Mengatasi Glioblastoma: Perawatan dan Harapan untuk Kanker Otak

Disumbangkan oleh: Dr Wong Siew Wei

Pelajari tentang bentuk tumor otak stadium lanjut yang langka ini dan perawatan yang membantu pasien hidup lebih lama dan lebih lengkap.

GLIOBLASTOMA ADALAH SALAH SATU BENTUK KANKER OTAK YANG PALING AGRESIF.. Sifatnya yang tumbuh cepat menghadirkan tantangan, tetapi kemajuan dalam pengobatan dan penelitian terus menawarkan kemungkinan baru untuk mengelola dampaknya.

Glioblastoma berkembang dari sel glial, yang menyokong otak dan sumsum tulang belakang. Tumor ini diklasifikasikan sebagai tumor Grade IV, yang berarti sangat agresif dan tumbuh cepat, dengan kecenderungan menyebar dengan cepat ke bagian otak lainnya. Meskipun saat ini belum ada obatnya, namun tersedia pengobatan untuk memperlambat pertumbuhannya dan mengatasi gejalanya. Rata-rata, pasien hidup sekitar dua tahun setelah diagnosis, dengan kemungkinan kambuh. Prognosis lebih baik pada pasien yang lebih muda dan pasien dengan sel kanker yang memiliki karakteristik genetik spesifik yang disebut metilasi MGMT. Di Singapura, sekitar 100 orang didiagnosis dengan glioblastoma setiap tahunnya.

Faktor Risiko

Penyebab pasti glioblastoma masih belum jelas, meskipun beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan risikonya. Kanker ini paling sering didiagnosis pada individu berusia antara 50 dan 70 tahun, dan pria sedikit lebih berisiko daripada wanita. Faktor risiko lainnya termasuk terapi radiasi sebelumnya pada kepala, paparan bahan kimia tertentu dan kondisi genetik seperti sindrom Lynch dan sindrom Li-Fraumeni.

Tanda dan Gejala

Gejala Glioblastoma sering kali muncul dengan cepat karena tekanan tumor pada otak. Ini termasuk sakit kepala yang memburuk, kejang, penglihatan kabur atau ganda, kesulitan berbicara dan masalah keseimbangan. Gejala tambahan dapat berupa perubahan kepribadian, kehilangan memori, kelemahan otot, mual dan muntah. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera dapatkan pertolongan medis.

Rencana Perawatan

Ketika dokter mencurigai adanya glioblastoma, pasien akan diminta untuk menjalani pemindaian computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) untuk memeriksa tumor otak. Biopsi, yang memeriksa sampel tumor di bawah mikroskop, akan memastikan diagnosis.

Mengobati glioblastoma bisa jadi rumit karena lokasinya di otak dan sifatnya yang tumbuh cepat. Pembedahan untuk mengangkat sebanyak mungkin tumor adalah pendekatan standar, yang sering diikuti dengan radiasi dan kemoterapi untuk memperlambat perkembangannya. Dengan kemajuan dalam alat bedah seperti navigasi bedah intraoperatif, mikroskop bedah, pemantauan saraf intraoperatif dan aspirator ultrasonik, pengangkatan tumor yang sulit ini menjadi lebih aman. Penggunaan alat visualisasi tumor seperti fluorescein dan 5-ALA secara intraoperatif juga telah memungkinkan pengangkatan tumor yang lebih baik. Setelah pembedahan, pasien akan memerlukan pengobatan lanjutan dengan kemoterapi, seperti temozolomide, untuk memperlambat perkembangan dan mencegah kekambuhan.

Terapi radiasi tingkat lanjut juga tersedia:

  • Terapi Radiasi Modulasi Intensitas (IMRT): Teknik yang menyesuaikan sinar radiasi agar sesuai dengan bentuk tumor, sehingga memungkinkan penargetan yang tepat dan mengurangi kerusakan pada jaringan sehat di dekatnya.
  • Terapi Radiasi dengan Pemandu Gambar (IGRT): Pencitraan waktu nyata yang diambil selama perawatan membantu memastikan radiasi diberikan secara akurat ke tumor, sehingga meningkatkan presisi dan efektivitas.

Meskipun terapi ini dapat memperlambat pertumbuhan tumor, pilihan terapi tergantung pada lokasi tumor, serta usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Harapan untuk Masa Depan

Meskipun pengobatan saat ini bertujuan untuk meringankan gejala dan memperlambat perkembangan kanker, menemukan obatnya masih menjadi tantangan. Namun, penelitian yang sedang berlangsung menawarkan kemungkinan yang menjanjikan. Uji klinis di Amerika Serikat dan Eropa sedang menjajaki terapi baru untuk glioblastoma. Di Singapura, para peneliti sedang mengembangkan alat diagnostik dan pilihan pengobatan baru, termasuk kemungkinan terapi obat yang dipersonalisasi. Kemajuan ini dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup jangka panjang dan memberikan optimisme baru bagi pasien dan keluarganya.

DIPOSTING DI Perawatan Kanker
LABEL cara baru untuk mengobati kanker, kanker otak, kanker yang langka
BACA SELENGKAPNYA TENTANG Kanker Kepala dan Leher
DITERBITKAN 01 Desember 2024