Kanker Payudara Pada Pria: Apa yang harus Anda ketahui

Disumbangkan oleh: Dr Wong Chiung Ing

Bulan Oktober ditetapkan sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara, yang merupakan kampanye tahunan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini. Kemungkinan Anda telah banyak mendengar mengenai kanker payudara, tetapi kemungkinan besar tidak menghubungkan penyakit ini dengan kaum pria. Nyatanya, kanker payudara menyerang pria dan juga wanita, meskipun kanker payudara pada pria sangat langka terjadi.

Apakah yang menyebabkan terjadinya kanker payudara pada pria?

Tidak jelas apa penyebab pasti dari kanker payudara pada pria, namun terdapat beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:

  • Usia – Insidensi kanker payudara pada pria meningkat seiring dengan bertambahnya usia, Kanker payudara pada pria paling sering terjadi pada pria berusia lebih dari 60 tahun, meskipun pria yang lebih muda juga dapat terkena penyakit ini.
  • Riwayat kanker payudara dalam keluarga – Riwayat kanker payudara dalam keluarga pada saudara derajat pertama dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker payudara pada pria. Dua gen yang diwariskan, yaitu BRCA1 dan BRCA2, meningkatkan mayoritas kanker payudara yang diturunkan. Pria yang mewarisi mutasi ini, khususnya mutasi BRCA2, diperkirkan memiliki risiko absolut seumur hidup sebesar 6 persen untuk terkena kanker payudara, dimana risiko ini 100 kali lipat lebih besar daripada risiko pada populasi pria secara umum.
  • Kadar estrogen yang tinggi – Hormon estrogen dapat menstimulasi perkembangan kanker payudara. Secara alami pria memiliki sejumlah kecil estrogen di dalam tubuh mereka, namun kerusakan hati jangka panjang, obesitas, penggunaan mariyuana, penyakit tiroid, dan beberapa kondisi genetik dapat menyebabkan kadar estrogen yang lebih tinggi.
  • Radiasi – Pria yang dadanya terpapar radiasi selama jangka waktu yang panjang dapat mengalami peningkatan risiko terkena kanker payudara.

Melihat Angka-Angkanya

  • Kurang dari 1% dari semua kanker payudara terjadi pada pria.
  • Hanya satu dari 1000 pria akan terdiagnosis menderita kanker payudara.
  • Selama jangka waktu 18 tahun, National Cancer Centre Singapore hanya mendiagnosis 62 kasus kanker payudara pada pria.
  • Dokter menduga bahwa 10 – 20% dari kanker payudara pada pria disebabkan oleh diwariskannya gen yang rusak.
  • Kebanyakan pria yang menderita kanker payudara berusia 60 – 70 tahun.

Apa sajakah gejala kanker payudara pada pria?

Gejala yang paling umum adalah benjolan pada dada. Benjolan ini biasanya keras, tidak nyeri, dan dijumpai dekat dengan puting.

Gejala lainnya meliputi:

  • Pembengkakan payudara
  • Luka pada payudara atau puting
  • Puting yang terasa lunak atau tertarik ke dalam
  • Ruam pada atau di sekitar puting
  • Benjolan di daerah ketiak
  • Cairan yang mengalir keluar dari puting, terkadang disertai darah

Perubahan apapun di daerah payudara, termasuk puting, dapat merupakan gejala kanker payudara. Segeralah berobat bila Anda mengamati adanya salah satu perubahan ini.

Bagaimanakah kanker payudara pada pria diobati?

Kanker payudara pada pria diobati dengan cara yang sama dengan kanker payudara pada wanita. Tujuan dari pengobatan adalah untuk membuang kanker dan berusaha untuk mencegahnya kambuh atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dokter akan memutuskan pengobatan atau kombinasi pengobatan mana yang paling sesuai, berdasrkan jenis kanker payudara, ukuran kanker dan seberapa jauh kanker telah menyebar, dan seterusnya.

Pengobatan kanker payudara meliputi:

  • Operasi – Biasanya merupakan pilihan pengobatan yang pertama untuk kanker payudara pada pria. Terdapat dua jenis utama operasi. Mastektomi melibatkan pembuangan seluruh payudara, termasuk puting dan kelenjar getah bening. Yang lebih jarang dilakukan adalah lumpektomi, dimana kanker dibuang bersama dengan batas dari jaringan payudara normal di sekitarnya.
  • Radioterapi – Sinar X berenergi tinggi digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan setelah operasi untuk mengurangi risiko kambuhnya kanker payudara.
  • Kemoterapi – Obat-obat anti kanker digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Terdapat beragam jenis obat kemoterapi. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi.
  • Terapi hormon – Ini bertujuan untuk menghalangi efek estrogen pada sel-sel kanker. Obat tamoksigen digunakan dalam terapi hormon untuk pria, dan biasanya harus dikonsumsi selama lima tahun.
  • Terapi obat kanker terarah – Obat-obatan diberikan untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker, dengan secara langsung menjadikan sel-sel di dalam tubuh sebagai target
  • Imunoterapi – Imunoterapi adalah obat-obatan yang memanfaatkan sistem imun tubuh dan membuatnya dapat mengenali serta menghancurkan sel-sel kanker.

Deteksi dini dapat menyelamatkan hidup. Semakin dini pengobatan dimulai, akan semakin besar kemungkinan kelangsungan hidup. Bila Anda menduga Anda menderita kanker payudara pada pria, berkonsultasilah dengan seorang dokter sesegera mungkin – jangan menunggu hingga terlambat.

 

DIPOSTING DI Perawatan Kanker
LABEL kanker pada pria, kanker yang langka, kesadaran mengenai kanker, mastektomi, riwayat kanker
BACA SELENGKAPNYA TENTANG Kanker Payudara
DITERBITKAN 17 Januari 2019