Berita & Artikel
Bagaimana Makan Yang Baik (Untuk Mengurangi Risiko Kanker)?
Bagaimana makan dengan baik
Ahli Diet Senior Chloe Ong dari Parkway Cancer Centre membahas mengenai unsur-unsur penting dalam diet yang seimbang.
Makan dengan baik adalah hal yang penting dalam mengurangi risiko terkena kanker. Dan bila Anda menderita kanker dan sedang menjalani pengobatan, makan dengan baik dapat meningkatkan kesempatan Anda untuk sembuh. Makan dengan baik artinya memastikan bahwa Anda menjalani diet yang seimbang, yang terdiri dari karbohidrat, protein, kemak dan serat dalam jumlah yang memadai. Bila memungkinkan, cobalah untuk memasukkan beragam sayur dan buah untuk mendapatkan berbagai jenis vitamin dan mineral yang berbeda yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh kita, serta kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula, diawetkan dan makanan olahan.
Namun, janganlah termakan klaim yang menyatakan bahwa memakan suatu makanan atau suplemen tertentu dapat membantu Anda dalam menghindari suatu jenis kanker tertentu, atau peringatan bahwa makan makanan yang salah dapat menyebabkan Anda terkena kanker. Pada akhirnya, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kanker, dan sulit untuk menunjuk satu hal yang spesifik yang dapat mencegah atau menyebabkan terjadinya kanker. Namun, Anda dapat mengurangi risiko yang Anda miliki dengan menjalani diet yang seimbang.
Karbohidrat adalah sumber energi, dan juga satu-satunya zat gizi yang memberikan energi kepada otak. Makanan yang kaya akan karbohidrat meliputi nasi, mi, roti dan pasta. Mereka juga meliputi makanan yang terbuat dari tepung, seperti misalnya, chapatti atau pizza, serta tanaman umbi-umbian, seperti ubi jalar, ketela dan labu. Buah-buahan dan susu juga merupakan sumber karbohidrat. Anda dapat mengkonsumsi dua atau tiga porsi buah setiap hari, namun berhati-hatilah dengan buah-buahan tropis karena meskipun berigizi, biasanya mereka memiliki kandungan gula yang lebih tinggi.
Sumber karbohidrat yang lebih sehat contohnya adalah beras cokelat, oats, roti multi-grain, sorgum dan quinoa.
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan. Mereka memainkan peran yang sangat penting dalam membantu tubuh Anda untuk memperbaiki dan meregenerasi sel. Makanan yang kaya akan protein meliputi daging, seperti misalnya ikan, ayam, babi, sapi, telur, dan produk-produk susu. Bila memungkinkan, cobalah untuk mengkonsumsi daging tanpa lemak daripada daging yang berlemak.
Polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian dan produk polong-polongan lainnya juga kaya akan protein, meskipun mereka mungkin tidak mengandung semua asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Lemak memberikan energi dan membantu tubuh untuk mencerna dan menyerap vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Mengkonsumsi lemak tak jenuh tunggal atau lemak tak jenuh ganda lebih baik daripada lemak jenuh. Makanan yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal contohnya adalah minyak zaitun, minyak biji rami, minyak kanola, atau alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian. Lemak tak jenuh ganda dijumpai dalam, sebagai contoh, minyak jagung, minyak kedelai, dan juga dalam beberapa kacang-kacangan dan biji-bijian.
Serat penting bagi pencernaan. Makanan yang kaya akan serat meliputi produk-produk gandum, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayur-mayur. Makanan yang berasal dari tumbuhan juga dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker tertentu, seperti misalnya kanker lambung atau usus.
Makanan fungsional dan makanan super
Apakah makanan fungsional atau makanan super dapat membantu melawan kanker?
Makanan fungsional atau makanan super biasanya merujuk kepada makanan yang mengandung zat gizi yang lebih tinggi daripada makanan lainnya. Mereka dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit tertentu.
Penting untuk diingat bahwa meskipun makanan fungsional atau makanan super memiliki kandungan gizi yang lebih baik daripada makanan lainnya, Anda dianjurkan untuk mengkonsumsinya bersama dengan diet yang seimbang.
Anda dapat memasukkan makanan super ke dalam diet harian Anda dengan berbagai cara:
- Masukkan bawang putih atau jahe, yang memiliki sifat anti-bakteri, dalam masakan Anda. Mereka juga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh Anda.
- Gunakan bumbu-bumbu alami, seperti misalnya kunyit, cengkeh, ketumbar, serai dan bubuk kari dalam masakan Anda atau untuk merendam daging. Secara umum mereka memiliki sifat anti-radang, anti-bakteri dan anti-oksidan. Anda juga dapat menambahkan kayu manis dan peppermint ke dalam makanan pencuci mulut atau minuman Anda.
- Probiotik, yang dijumpai dalam yogurt dan beberapa makanan yang difermentasi, seperti misalnya tempe, asinan kubis dan miso, mengandung bakteri baik yang membantu menjaga sistem usus tetap sehat, dan memperkuat kekebalan tubuh Anda.
- Oats adalah sumber yang kaya akan serat pangan, kelompok vitamin B, magnesium dan seng. Mereka mengandung sejumlah besar zat gizi, termasuk beberapa zat yang dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian kaya akan mineral dan vitamin. Lemak tak jenuh yang dijumpai dalam makanan ini bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda.
- Beraneka buah beri memiliki kalori yang rendah namun kaya akan serat, dan mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang berbeda. Mereka juga mengandung zat fitokimia dan flavonoid dalam jumlah besar yang dapat mengurangi risiko terkena kanker dan beberapa penyakit kronis tertentu, serta juga memiliki sifat anti-penuaan dan anti-radang.
Merupakan hal yang baik untuk memasukkan sejumlah makanan super ke dalam diet Anda, atau menggunakannya sebagai alternatif terhadap bahan lainnya dalam diet yang seimbang. Namun, mereka tidak boleh dikonsumsi secara membabi-buta. Tidak peduli seberapa besar manfaat yang dimiliki oleh suatu makanan, mengkonsumsinya secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang tidak diharapkan. Pada akhirnya, Anda harus makan beragam jenis makanan untuk memastikan bahwa Anda memperoleh semua zat gizi yang berbeda-beda.
Kok Bee Eng
DIPOSTING DI | Nutrisi |
LABEL | diet & nutrisi untuk pasien kanker, makanan & memasak yang sehat, mengurangi risiko (terkena) kanker |
DITERBITKAN | 10 September 2018 |