Imunoterapi dan terapi tertarget memberikan pasien lebih banyak
pilihan dalam perjuangan melawan kanker gastrointestinal.
Di masa lalu, kanker gastrointestinal seperti kanker kolorektal dan
kanker perut biasanya diatasi dengan operasi, radiasi dan/ atau
kemoterapi. Namun, kehadiran terapi tertarget telah memberi efek
signifi kan terhadap bertambah panjangnya usia pasien pengidap
penyakit ini.
Terapi tertarget menghadang pertumbuhan dan penyebaran kanker dengan
cara mengganggu molekul spesifik yang terlibat dalam pertumbuhan,
perkembangan, dan penyebaran kanker. Penemuan medis ini juga
bukanlah sebuah peluru ajaib karena bagaimanapun juga sel-sel kanker
akhirnya tetap berkembang dan menjadi resisten terhadap obat-obatan
ini.
Kanker kolorektal
Kanker kolorektal adalah kanker yang bermula dari kolon atau usus
besar (bagian terpanjang dari usus besar) atau dari rektum (bagian
terakhir dari usus besar yang berukuran beberapa inci sebelum anus).
Kebanyakan kanker kolorektal bersifat adenokarsinoma, yaitu kanker
yang berawal dari dalam suatu sel yang memproduksi dan melepaskan
mukus atau lendir dan cairan lainnya.
Kanker kolorektal adalah kanker terbanyak di Singapura dan angka
kejadian kanker ini terus meningkat. Singapura merupakan salah satu
negara dengan angka kejadian tertinggi untuk kanker tipe ini di
Asia.
Berkat berkembangnya pengobatan tertarget, para onkolog sekarang
dapat beralih ke agen tertarget seperti Avastin (bevacizumab) dan
Erbitux (cetuximab) yang telah diizinkan untuk digunakan dalam usaha
melawan kanker kolorektal yang telah menyebar.
Avastin bekerja dengan cara memblokir pertumbuhan pembuluh darah
baru yang menuju ke tumor. Agen ini menghambat sel-sel kanker
menerima nutrisi dan membuat mereka rentan terhadap kemoterapi.
Erbitux, di sisi lain, pada tumor yang sensitif terhadap obat ini,
dapat menghadang sinyal yang tugasnya memberitahu sel-sel tumor
untuk tumbuh.
Pemerintah telah mengeluarkan izin penggunaan Avastin yang berguna
melawan kanker kolon metastasis serta jenis tertentu dari kanker
paru-paru, ovarium , serviks, ginjal dan otak. Erbitux telah
disahkan untuk digunakan melawan sejumlah kanker kolon metastasis
serta kanker kepala dan leher jenis tertentu.
Kanker perut
Kanker perut adalah penyebab kedua kematian akibat kanker baik pada
pria maupun wanita di seluruh dunia. Di Singapura, kanker ini berada
di peringkat keenam kanker terbanyak pada pria dan kedelapan pada
kaum hawa. Sekitar 300 orang meninggal setiap tahunnya akibat kanker
perut di Singapura.
Terapi tertarget saat ini sedang dalam proses perizinan sebagai
terapi untuk kanker perut. Terapi tertarget yang telah disetujui
untuk kanker perut adalah Cyramza (ramucirumab) dan Herceptin
(trastuzumab). Cyramza menghentikan pertumbuhan pembuluh darah baru
sedangkan Herceptin menghentikan pertumbuhan selsel kanker yang
terlalu banyak mengandung suatu protein yang dikenal dengan HER2
pada permukaan selnya.
“Jika Anda memiliki teman atau kerabat yang menderita kanker dan
bertanya tentang pengetahuan terkini dan pengobatan terbaru apa yang
tersedia, segera sampaikan hal itu kepada dokter Anda,” jelas
Onkolog Medis Parkway Cancer Centre Dr Tan Wu Meng.
Imunoterapi
Bentuk pengobatan kanker baru lainnya dikenal dengan imunoterapi.
Imunoterapi adalah sebuah bentuk pengobatan yang mengandalkan sistem
kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Sistem kekebalan tubuh manusia
sebenarnya telah mampu melawan infeksi virus dan bakteri.
Imunoterapi membuatnya mampu bekerja melawan kanker, ujar Dr Tan.
“Sebagai contoh, beberapa imunoterapi membantu mengatasi kamufl ase
sejumlah sel kanker yang mencoba bersembunyi dari sistem kekebalan,”
ia menambahkan.
Manfaat lainnya adalah bagaimana terapi ini bisa tetap bekerja
selama waktu tertentu, bahkan setelah pengobatn dihentikan.. “Sekali
Anda ‘membangunkan’ sistem imunitas ini, pada beberapa kasus, Anda
akan dapat melawan (kanker-pent).” Ia menjelaskan kemajuan dalam
imunoterapi sebagai “revolusi sains yang terjadi di depan mata
kepala kita”.
Sejauh ini, imunoterapi telah memberikan dampak terbesar dalam
pengobatan melanoma dan kanker paru-paru. Percobaan sedang
berlangsung untuk menguji efektivitas dalam pengobatan kanker
gastrointestinal.
Oleh Jimmy Yap
Diambil dari sebuah presentasi yang disampaikan oleh Dr Tan Wu Meng
pada suatu seminar yang diselenggarakan Channel NewsAsia dan Parkway
Cancer Centre.
Tags: imunoterapi, kanker gastrointestinal, kanker lambung, obat
kanker, terapi yang ditargetkan / terapi target